Membaca
terkadang merupakan pekerjaaan yang membosankan, terlebih bila membaca buku
dengan ketebalan di atas 100 halaman. Tapi, apakah menulis itu lebih membosankan
dari pada membaca. Lalu, apakah ada aturan yang jelas dalam menulis. Apa yang
harus kita perhatikan dalam menulis. Mungkin tanpa sadar kita lupa, bahwa
pengetahuan tidak berguna jika kita tidak mencatatnya. Ilmu akan menyediakan
jawaban untuk di tulis di buku, meski akhirnya hanya akan menjadi sebuah teori
saja, atau sekedar hipotesa yang lebih pada unsur subyektifitas si penulis.
Menulis
bisa sangat menyenangkan, gunakan imajinasi atau pengalaman nyata. Yang pasti, kekuatan
dalam menulis terletak pada klimaks inti permasalahan yang ingin di sajikan. Untuk
menuangkan ide di pikiran Anda ke dalam bentuk tulisan, sesederhana apapun ide
itu, sudah menjadi modal awal dalam menuju penulisan yang lebih baik lagi. Oleh
karena itu, saat ada kemauan menulis muncul di hati, silahkan ambil kertas dan
pinsil atau pena, atau bagi yang punya komputer silahkan dengan komputer, dan
mulailah menulis. Tulis apapun yang ada di pikiran, jangan hiraukan dengan tata
bahasa, isi tulisan, ataupun gaya penulisan. Bentuk tulisan apa adanya, baru
kemudian lakukan pengkoreksian.
Keraguan lain yang sering muncul
adalah bahwa kita sering bertanya apakah ide itu layak untuk ditulis atau
tidak. Hakekatnya, semua hal bisa ditulis dalam bentuk yang beraneka ragam. Cerita
pendek, cerita humor, berita, dan bahkan dalam bentuk puisi sekalipun.
Menceritakan kegiatan rutin belajar mengajar di kelas, tentu tidak menarik.
Tetapi jika hari itu kegiatan belajarnya berbeda dari hari-hari lainnya,
semisal dilakukan dengan praktek lapangan, dengan mengadakan identifikasi maupun
analisis kerja, maka ia bisa sangat ternilai menjadi sebuah karaya tulisan yang
bagus.
Sebuah berita juga menjadi hal yang
sangat menarik untuk menjadi tulisan yang sangat penting pula. Namun perlu di
perhatikan, bahwa menulis berita tidak semudah yang di bayangkan. Perlu ada
batasan-batasan yang harus di perhatikan. Menulis berita harus lah seimbang,
obyektif, dan harus seratus persen tingkat kebenarannya. Suatu contoh yang bisa
menjadi bahan belajar dalam menulis sebuah berita yaitu dengan membanting
sebuah batu bata di pinggir sebuah perempatan jalan raya, kemudian mulailah
identifikasi keadaan batu bata tadi dengan kondisi di sekeliling tempat itu.
Lalu mulailah menulis sebuah berita tentang kejadian tersebut dan haruslah
tetap berpegang pada kaidah-kaidah penulisan berita.
Kualitas tulisan akan berangsur
meningkat ketika Anda selalu dan selalu tanpa henti menulis ide yang ada di
pikiran Anda. Banyak membaca buku dan tulisan orang lain akan sangat membantu
meningkatkan daya imajinasi penulisan berikutnya. Perlu juga dilakukan analisa
dan kritik sendiri tulisan Anda, benahi disisi-sisi yang terasa masih bisa
ditambahkan informasinya. Meskipun si penulis blog inipun juga masih tetap
berusaha belajar dan selalu mengadakan perbaikan. Jadi, Selamat Menulis.