Menjadi
mahasiswa adalah suatu bentuk upaya perjuangan untuk terus meniti pendidikan
yang lebih banyak lagi. Banyak pilihan untuk masuk ke dalam sebuah perguruan
tinggi negeri, ada jalur PMDK, jalur bidik misi, dan jalur snmptn. Menjadi
mahasiswa social pun menjadi salah satu pilihan, meski banyak siswa yang lebih
cenderung ingin masuk ke jurusan kuliah science. Apakah benar kuliah itu
berbeda dengan pelajaran di sekolah.
Sesuai
dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa maka mata ajaran dalam kurikulum secara umum dikelompokkan ke
dalam:
1. Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK), yakni kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan
manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. Mata Kuliah Keilmuan dan
Ketrampilan (MKK), yakni kelompok bahan kajian pelajaran yang ditujukan
terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu.
3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya
(MKB), yakni kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan
tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.
4. Mata Kuliah Perilaku Berkarya
(MPB), yakni kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk
sikap dan prilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan dasar ilmudan ketrampilan yang dikuasai.
5. Mata Kuliah Kehidupan
Bermasyarakat (MBB), adalah kelompok kajian dan pelajaran yang diperlukan untuk
memahami tentang kaidah kehidupan bermasyarakat
sesuai dengan pilihan keahlian dalam
berkarya.
Di samping pembagian tersebut, untuk masing-masing
kelompok mata kuliah dibedakan menjadi mata kuliah wajib, pilihan terbatas dan
pilihan bebas. Secara umum metode pengajaran terdiri atas ceramah, diskusi,
seminar, penulisan risalah atau makalah, resensi buku, penulisan jurnal
mingguan, pembacaan pustaka dan karya ilmiah terkait. Selain metode pengajaran
di kelas, studi juga menerapkan metode pengajaran di luar kelas, pengamatan
langsung dan praktek lapangan, contohnya praktek penelusuran informasi ilmiah
di perpustakaan dan internet.
Kuliah-kuliah yang diselenggarakan dalam temu tatap
muka secara formal dan terjadwal di kelas-kelas dimaksudkan untuk membekali
mahasiswa berbagai informasi keilmuan kontemporer lewat ceramah-ceramah para
dosen, diskusi interaktif, dan pembelajaran mandiri (self learning). Maksud
serupa diupayakan juga melalui pemberian bacaan-bacaan tambahan. Berbagai alat
peraga mulai dari slide hingga naskah dimungkinkan guna memudahkan para
mahasiswa memahami materi yang disajikan. Diskusi dan kesempatan tanya jawab
selalu diupayakan hidup dalam setiap pertemuan. Demi kepentingan ini kelas akan
dibagi dalam sub-sub kelompok tugas atau kelompok diskusi.
Demi meningkatkan pemahaman, tiap-tiap mahasiswa
didorong untuk membiasakan diri membaca buku-buku dan karya ilmiah rujukan
terkait. Sejalan dengan upaya-upaya membaca, para mahasiswa pun diwajibkan
berlatih mengkomunikasikan gagasan-gagasannya secara lisan maupun tertulis
melalui forum-forum diskusi berbasis makalah hasil karya mereka. Untuk
membiasakan mahasiswa mengkomunikasikan gagasan secara tertulis, beberapa mata
kuliah selain mensyaratkan makalah dan review juga menambahkan jurnal mingguan
sebagai bagian dari syarat kelulusan.
Aneka metode pengajaran di atas nantinya diharapkan
bermuara pada peningkatan kemampuan mahasiswa untuk memahami dan merumuskan
secara kritis, logis, sistematis dan analitis pengetahuan maupun pemikiran
mereka miliki baik secara lisan maupun tulisan
Ingin tau lebih banyak tentang
pilihanmu, berikut link site beberapa PT yg tak rekomendasikan :
http://www.fisip.unair.ac.id/
http://fisip.ub.ac.id/webfisub/index.php?lang=in
http://www.fisip.ui.ac.id/
http://www.fisip.undip.ac.id
|