¶¶¶
Sahabat
adalah seseorang yang ada dalam suka dua, mengeti keadaan qta, dan itu ada
dalam dirimu… sulit untuk ku mencari sahabat sebaik u, Arya… sedangkan perkenalan
qta saat itu sangat tak terduga, semoga aq memang pantas untuk menjadi
sahabatmu…
Sahabat plipur laramu…
Kertas
tuisan tangan itu dilipatnya dan Tiara mnyelipkannya pada tas serta sebuah
al-qur’an dan tasbih, semoga Arya senang dengan pemberiannya dan menyimpannya…
"
Ra, hmm… besok u sdah akan pergi, cpet bnget, udah siap? ”
"
Iya, Tia… sejak kejadian papa skit itu aku sdah bertekad jadi baik koq, bner2 g
da beban lagi, bner2 ini aku, mkch bwat semuanya, ya… ”
"
Qta semua menyayangimu koq ra…jangan pernah merasa sendiri, ya… ” Air mata
keduannya tumpah tanpa bissa di bendung lagi… hp tiara tiba2 mengusik…. Rasa
ini- vierra mengalun, Arya…
"
Askum… y ar da pa? ”
"
waskum… Ra kluar yuk sore ini, itung2 pepisahan gtu… ”
"
Bleh… kyak aku mw kmana aja ”
"
ayo ta Ra…. ”
"
sama Mutia, ok?! ”
"
berdua ja ya, bebh… ”
"
bebh bebh… ya ya ya deh terserah u aku tunggu u jam 3 ”
Telp
ditutup.
"
Arya, Tia… dia mau ngajak aku jalan kluar… gpp kan? ”
"
biasa ja kaliy, Ra… Cinta kan
g… ”
"
u hruz beritahu dy siapa Aiyra dan jelazin tentang perasaan u yang bener2 g
bohong, oke?! Aku yakin u biza, besok klo aku liburan n maen ke Indo lagi, aku
pengen u isa jalan ma dia, tia… Oke?! ”
"
tapi, Ra… ” tapi Tiara sudah keburu berlari ke kamar mandi dan berteriak
"
Aku buru2, Tia… ” Mutia hanya menarik nafas, berat… seperti ada sesuatu disana
yang tak bisa diraihnya " Ra… seandainya u tw apa topic pembicaraan diantara
aku dan Arya… aku takkan bisa menggapainya, meski dengan cintaku yang tak
mengenal lelah dan selalu penuh dengan kasih tulus… ”
¶¶¶
Hmm…
Tiara menyapu semua keadaan di sekitarnya, selera tempat yang cukup bagus,
tapi… lucu juga, kini mereka berada di sebuah Air terjun, ya tentunya setelah
melakukan perjalanan yang jauh. Dan tanpa melewatkan kesempatan mereka
bersenang2, bercanda2, dan juga beraction2…
"
Tumben ya Ar u ngajak aku ke tempat kaya’ gini…asyik tw… tapi coba klo rame2 kan tmbah seru ”
"
ya pengen ae,,, g bleh ea… ? aku mank pengen specially for u koq ”
"
Yee……… ”
"
udah yuk kesana, aku mow beli2 ”
"
Arya………. Tungguin… ”
Toko
ini lebih mirip dengan minimarket, segala pernak-pernik cowok cewek ada disana,
apalagi yang sepasang… kaya’ bwat sepasang kekasih, ada kalung, boneka, buku,
cincin, baju, dan pernak-pernik laen yang berpasang2an.
"
Ar… Qta mau ngap… ”
"
Eh… u plih yang mana? bagus g yang ini? ” Arya memotong kata2 Tiara dan
menunjuk kaosdan hem kembar bermotif kotak2 dan tentunya warna biru
"
g usah Ar… Ribet ”
"
Apanya yg ribet? bilang aja klo u cma nyelemor ” tanpa ba bi bu Arya mengambil
kemeja itu.
"
itu kan warna
faforit qta, Ra… dah nie ja ” setelah itu Arya membayar
"
Arya… g sah aneh2 deh ”
"
Stt… ntar klo kul kan lbih sering pake’
kemeja, pake’ nie ja biar selalu inget aku kan stu bwat u, stue aku…”
"
Dasar… ” Tiara menjitak kepala Arya yang langsung ngacir dengan tertawanya yang
khas
¶¶¶
Hari
ini adalah hari terakhir aq di Indonesia,
Yupz sekarang aq sudah ada di mobil yang melaju ke bandara, sedih akan berpisah
dengan mereka yang selalu setia menemaniku selama ini, Papa, Mutia, dan Arya
tentunya… Hiks… ku pegang erat kado yang sudah dipersiapkan sejak lama itu.
Sesampainya di bandara Arya memberi sebuah tas kecil.
"
Ini bwat u, Ra… itung2 kado ultah u bulan depan ”
"
Arya… kemaren kan
sudah… ”
"
udah deh, trima ja… ”
"
hmm… ne bwat u jga ” Tiara memberikan kadonya
"
Makasih ya, Ra… jgan lupa kontak aku ”
"
So Pazti… ” Tiara melihat Mutia, dan…
"
Ra ” " Ar ” mereka memanggil bersamaan
"
Apa Ar? ”
"
Ada yang aku
mow omongin… ”
"
Aku jga, ne qta tuliz d kertaz aja ya… truz qta buka bareng ”
Mereka
pun menuliz di kertas itu…tapi tak lama kemudian terdengar pemberitahuan bahwa
pesawat yang akan di tumpangi Tiara segera berangkat, dengan buru2 mereka
memberikan kertas itu…
"
dibukanya ntaran aja deh, Ar… ”
"
Iya ” Arya tersenyum meski terlihat kecewa
"
Ar… aku ttip adekq ”
"
apa2an ce…Ra… ” Mutia terlihat salting dan Tiara memeluknya…
"
Ungkapkan padanya, Tia… ” Mutia kembali tersenyum, kemudian Tiara beralih ke
Papanya…
"
mkch bnyak ya, pa? ” Papa mengangguk, sebelum langkahnya menuju pesawat, Tiara
menggenggam tangan arya… tangan Mutia…
"
bener lowh Ar… jagain adekq… ” disatukannya kedua tangan itu dan langahnya
membawanya ke pesawat, meninggalkan espresi wajah Mutia yang tersipu malu dan
Arya yang terdiam, tak mengerti…
Setelah tenang
didalam pesawat, Tiara membuka kertas dari Arya…
" Tiara…
sbenere… aku syang bnget ma u, lebih dari sebuah persahabatan, apa u jga punya
perasaan yang sama ma aku? ” tiara syok berat, sahabatnya??? Knapa ketulusan
sebuah persahabatan itu haruz menghilang begitu saja…Arya yang sudah seperti
kakak bwatnya… dan secara tidak langsung jawaban itu telah sampai….
Dibandara… Arya
berjalan bersama Mutia, dan dibukanya kertas itu…
" Arya… tw g u
klo Mutia adalah Aiyra… Hmm… aq setuju u ma dy… aq rasa… kalian cocok, mau kan u jadi adek iparku?
^_^ ”
Dan yang terjadi
adalah 2 pasang mata itu menitikkan air mata…
" Arya… maafkan
aku telah menyakiti hatimu… tapi aku benar2 ingin persahabatan qta tulus…. ”
" Tiara… inikah
amanatmu? Sedangkan aku mncintaimu, Tiara… ”
¶¶¶
Sejak itu
diantara mereka masih ada kontak2an, mereka ingin menjalani persahabatan itu,
Tiara berusaha menganggap rasa itu tidak ada dan Arya pun bersikap seperti
biasa, seperti kini saat tiba jadwal kepulangan Tiara ke Indonesia.
Pesawat mendarat pelan, semua telah menunggunya, ada Arya, Mutia, dan Papa…
mereka tersenyum dan peluk hangat menghamburnya.
Hari pertama
Tiara beristirahat, hari kedua jalan2 dengan Arya, senang rasanya, kami memakai
baju kembar itu.
" Ra, prasaanq g
pernah brubah, u percaya kan
ra?aku tulus Tiara…. ”
" Arya… sudahlah
berhentilah bilang kyak gtu, perasaanq pun tak pernah brubah sejak dlu… aq lbih
senang u mnjadi shabatku, adekq menyayangimu, Arya….”
" tpi aku saying
u, Ra… ”
" sudahlah Arya…
aku harap ketulusan itu juga masih tersisa untuk persahabatan qta… ”
¶¶¶
2 hari
setelahnya Tiara demam tinggi, semua keluarga mengkhawatirkannya, dan setelah
dibawa ke rumah sakit tak di sangka sakit Tiara amat parah, Tiara di vonis
sakit kanker hati dan haruz dapat pendonor secepatnya jika ingin gadis itu
selamat, semua keluarga tak menyangka akan terjadi sepert itu.
"
Pa, maafkan Tiara, banyak salah dari Tiara, pa… ”
"
g saying,,,, ”
"
Ar… aku titip keluargaku… jga terutama mutia, berikan kebahagiaan padanya,,,, ”
"
Mutia…. Jaga rasa itu,,, aku yakin Arya bias membahagiakanmu… jga jaga papa… ”
hanya isak tangis yang menjadi jawaban
" Tiara…aku… ”
Arya tak melanjutkan kata2nya, dari mtanya terbaca oleh Tiara sebelum Arya
pergi
" Aku tahu Arya…
please… jgan bwat aku menderita dengan donoran u… cukup simpanlah saja cinta
itu… dan bukalah hatimu untuk orang yang menyayangimu, aq… aq… akan tenang
disana, Arya…” Tiara tersenyum
" Ra… jgan
bilang gtu… ” ucap Arya dan Mutia bersamaan
" gpp, itu mama dah
nunggu aku dngan tersenyum… ”
" Ra,,, aq…. Aq…
” Arya kehilangan kata2, tak lama kemudian mata dihadapannya redup, dan Tiara
pun hilang….
" Innalillahi wa
innailaihi roojiuun ”
Tangis pun
memenuh hawa kesenduan di dalam ruangan itu, pemakaman berlangsung baik, satu
per satu pelayat meninggalkan pemakaman, yang ada hanyalah ungkapan2 hati
terakhir…
" Tiara terima
kasih atas segalanya…. ” dan Mutia pun meninggalkan area dengan menangis di
pelukan papanya
" Tiara…
mencintai seseorang yang bukan qta cintai adalah hal yang tak mudah, tapi akan
aku coba,,, karna ini adalah amanatmu, krna aku mencintaimu… ”
TamaT
|